Sunday, 21 April 2019

MENUJU PUNCAK GUNUNG MERBABU 3142 MDPL


Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, beberapa bulan yang lalu saya dan kedua teman saya davin dan kusnanto merencanakan untuk mendaki Gunung Merbabu yang berada di Wilayah Kabupaten Boyolali Jawa tengah dan akhirnya kami sepakat berangkat tanggal 12 April 2019 dan akan pulang kembali ke Ibukota tangal 16 April 2019 sehari sebelum pesta demokrasi pemilihan umum.


Kami bertiga berencana mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Gancik Via Selo baru, perjalanan kami mulai dari Stasiun Senen dengan menggunakan Kereta gaya baru selatan Pukul 10:15 Wib, kereta yang seharusnya tiba pukul 20:00 Wib mengalami keterlambatan hingga dua jam sehingga kami baru tiba di Stasiun Purwosari Solo pukul 22:00 Wib.

Sesampainya kami di kota Surakarta Solo kami memutuskan untuk mencari makan malam terlebih dahulu di sekitaran Stasiun Purwosari Solo rasa lapar saat di atas kereta sudah tidak memungkinkan untuk di tahan terutama saya yang sudah kelaparan sejak sore tadi.

Setelah perut terasa kenyang, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Basecamp Selo Pak Andi yang berada di Kabupaten Boyolali dengan mengunakan Grabcar dengan tarif sebesar 175rb Perjalanan dari Stasiun Purwosari menuju Basecamp pak Andi sekitar satu jam setengah itu pun kami berhenti terlebih dahulu di Salah satu mini market untuk membeli perbekalan makanan saat mendaki nanti, sekitar pukul 00:00 kami pun tiba di kaki Gunung Merbabu via Selo Ganjit disini kami di minta biaya sebesar delapan ribu rupiah per orang untuk biaya registrasi, biaya registrasi di Gunung Merbabu termasuk murah menurut saya, tidak seperti di gunung-gunung yang ada di Jawa Barat yang sudah mentarifkan biaya registrasi yang lumayan mahal dan dengan berbagai persyaratan yang menyulitkan pendaki.

Pukul 00:15 Kami tiba di Basecamp Pak Andi di basecamp ini disediakan kamar mandi dan tempat untuk istirahat gratis untuk para pendaki, disini pun kalian bisa memesan makan dan minuman seperti Nasi goreng, nasi rames, mie rebus, kopi dan teh hangat dengan tarif yang terjangkau menurut saya untuk di wilayah pariwisata seperti ini.

Setelah semua beres kami bertiga pun Beristirahat untuk mengisi tenaga agar esok pagi saat memulai pendakian tenaga kami sudah terisi kembali dan merasa segar.

Pemandangan dari halaman Basecamp Pak Andi berdiri tegak Gunung Merapi
Pagi yang Indah di bawah kaki Gunung Merbabu dengan menghirup udara yang segar pegunungan tanpa polusi seperti di Jakarta membuat diri saya merasa lebih segar dan bersemangat, ditambah dari basecamp tempat kami beristirahat terlihat gagah puncak Gunung Merapi tepat di depan mata kami, membuat saya ingin juga mendaki Gunung Merapi yang memiliki banyak sejarah namun sayang untuk saat ini Gunung Merapi masih di tutup untuk para pendaki sampai waktu yang belum di tentukan.

Sebelum memulai pendakian kami bertiga sarapan terlebih dahulu di Basecamp Pak Andi dengan memesan nasi goreng, wajib untuk para pendaki untuk makan terlebih dahulu di bawah kaki gunung agar tenaga terisi penuh dan stok makanan di atas nanti aman sampai turun, setelah sarapan kami mulai mempacking ulang kembali tas carrier kami agar nyaman saat dibawa mendaki tips dari saya bawa barang seperlunya saja, barang yang yang berlebih seperti baju atau celana saya sarankan titipkan saja di basecamp, jika basecamp tersebut menerima penitipan, ini akan mengurangi beban tas carrier kalian.

Dari Basecamp Pak Andi kita masih harus melanjutkan perjalanan dengan menaiki ojek motor, sekitar 15 menit menuju tepat di jalur pendakian Gunung Merbabu dengan tarif lima belas ribu per orang, kami mulai perjalan dari Basecamp pukul 08:30 Wib dengan mengunakan ojek motor sekitar pukul 08:45 kami tiba tepat dibawah jalur pendakian Gunung Merbabu Via Gancik Selo sebelum melanjutkan perjalanan kami berdoa terlebih dahulu agar perjalanan kami menuju puncak Gunung Merbabu selalu dalam lindungan Allah.swt.

Perjalanan Mendaki Gunung Merbabu pun dimulai keindahan alam dan udara segar yang masih asri pun menyambut kami bertiga.

Perjalanan Menuju Puncak Gunung Merbabu pun dimulai

Di sepanjang perjalan menuju pos satu kami bertiga beberapa kali berjumpa dengan segerombolan kera hutan, bahkan di pertengahan jalan kami bertemu kera yang sedang membegal isi bawaan tas pendaki yang sedang turun, perjalan kami pun terhenti sejenak untuk membantu pendaki lain yang ingin mengambil kembali tas nya yang sedang di kuasai oleh kera tersebut, dan setelah kera tersebut membongkar tas dan mengacak-acak sampah pendaki yang ingin di bawa turun, kera tersebut pun pergi menjauh dari para pendaki.

Kami tiba di Pos satu pukul 09:30, disini kami istirahat hanya sejenak setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami menuju Pos dua, cuaca yang semula cerah berubah menjadi mendung,  baru beberapa langkah kami jalan hujan rintik-rintik pun turun, kami tetap melanjutkan perjalanan di karenakan hujan belum terlalu deras.

Perjalan menuju Pos dua tidak berjalan dengan sesuai rencana dari hujan rintik-rintik yang turun sampai ada salah satu teman kami Kusnanto mengalami keram pada kakinya, Alhasil yang seharusnya perjalan menuju pos satu ke dua hanya memerlukan waktu satu jam lima belas menit, menjadi satu jam setengah lebih sepuluh menit.

Akhirnya kami tiba di Pos dua pukul 11:10 Wib disini cuaca mulai tambah buruk hujan yang tadi nya hanya rintik-rintik berubah menjadi deras, terpaksa kami harus memasang flysheet untuk berteduh dan beristirahat, di pos dua ini kami cukup lama beristirahat sekitar hampir dua jam, sambil menunggu hujan reda kami pun memasak mie rebus dan kopi untuk mengisi tenaga kami kembali.

Pukul 12:45 dan hujan mulai reda kami mulai merapihkan flysheet dan memasukan alat-alat masak yang telah di gunakan kedalam tas carrier kami dan tidak lupa membawa sampah kita, buat para pendaki bawa kembali sampah yang kita hasilkan, lalu buang di pembuangan sampah yang biasanya ada di bawa kaki gunung, jangan meninggalkan sampah di alam karena akan merusak kealamian alam.

Setelah semuanya rapih sekitar pukul 13:00 wib kami mulai melanjutkan perjalan kami menuju Pos 3 perjalanan menuju pos 3 sekitar hampir tiga jam di karenakan jalan yang basah dan becek karena habis di guyur hujan lebat sebelumnya membuat track menjadi licin membuat kami bertiga memperlambat langkah yang penting selamat, buat para pendaki pastikan keselamatan yang paling utama, jangan biarkan keegoisan kita malah membuat celaka diri sendiri dan orang sekitar kita.

Suasana Pos 3 
Pukul 15:45 kami bertiga sampai di Pos 3 di sini cukup banyak juga para pendaki yang mendirikan tenda, kami memutuskan istirahat sejenak di pos 3 ini,  setelah beberapa menit di pos 3 kami melanjutkan perjalan menuju pos 4 yaitu sabana satu, perjalan dari pos 3 menuju sabana satu ini tidak mudah beberapa kali kami menghadapi curamnya jalur mendaki di tambah tanah yang licin dan becek akibat hujan membuat kami cukup kewalahan, saya pun sempat keram di paha dan sempat terpeleset saat hendak mendaki, beberapa kali kami berhenti untuk meluruskan kaki, jujur kami bertiga sudah cukup lelah, sedikit di paksa dengan semangat yang sudah memuncak akhirnya kami tiba di Pos 4 Sabana satu pukul 17:50 Sore.

Tiba di pos 4 Sabana Satu
Kami memutuskan akan mendirikan tenda di sabana satu, sebenarnya rencana awal kami bertiga ingin mendirikan tenda di Pos 5 atau sabana dua namun apa daya tenaga kami sudah habis, di karena kan cuaca sedang tidak mendukung di sepanjang perjalan hujan rintik-rintik bahkan saat kami tiba di sabana satu hujan mulai turun lebat kembali.

Karena hujan mulai turun lebat kami bertiga bergegas memasang tenda, saya dan davin bertugas memasang tenda dan kusnanto bertugas membuat parit di pinggir tenda agar jika saat hujan lebat tiba air yang turun dari tenda bisa mengalir dan tidak membanjiri tenda itulah gunanya membuat parit di sekeliling tenda.

Setelah tenda berdiri dan sudah memastikan air tidak rembes(masuk ke dalam tenda) jika hujan deras tiba, kami mulai mengeluarkan isi dalam tas kami di dalam tenda, disini kami mulai membagi-bagi tugas, davin di tugaskan memasak, saya dan kusnanto mengeluarkan isi tas dan merapihkan tenda.

Sekitar pukul 19:30 Masakan yang kami masak pun telah jadi, menu makan malam kami hanya membuat nasi, tempe goreng, omlet, di tambah dua cangkir kopi, nikmatnya makan di dalam tenda dengan rintikan hujan yang menguyur sabana satu sepanjang malam.

Setelah makan malam selesai dan peralatan sudah kami cuci kembali, kami mulai berdiskusi tentang banyak hal dari tentang suasana politik menjelang pemilu, tentang kerjaan, tentang asmara disini kita semua obrolin, walaupun jawaban nya rata-rata ngawur semua.

tanpa kami sadari jam sudah menunjukan pukul 23:00 kami bertiga memutuskan beristirahat, karena besok pagi pukul 03:30 pagi kami akan melanjutkan perjalanan menuju puncak Merbabu berharap dapat melihat indahnya terbitnya matahari dari puncak Gunung Merbabu, jujur malam itu saya sulit sekali untuk memejamkan mata, di karenakan cuaca  di luar tenda yang sedang tidak baik membuat menambah dingin udara saat itu.

Keesokan harinya kami bertiga bangun kesiangan davin bangun terlebih dahulu sekitar pukul 04:20 Pagi, kami bergegas membereskan barang, dan hanya membawa barang seperlunya saja, sisanya kami tinggal di dalam tenda.

Pukul 04:30 Pagi kami mulai perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu, kami sudah pesimis tidak akan dapat melihat terbitnya matahari dari puncak Gunung Merbabu, iya tapi tidak apa-apa kami bertiga masih dapat melihat indahnya Padang Sabana yang sangat indah yang ada di Gunung Merbabu dan cukup terkenal keindahannya.

Indahnya Padang Sabana dua 
Sekitar pukul 05:10 Kami bertiga sampai di Sabana dua, rasa kantuk hilang seketika ketika matahari mulai nampakan keindahannya, udara yang segar alami membuat kami bertiga bersemangat kembali untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Indahnya jalur menuju Puncak Gunung Merbabu
Rasa lelah yang kami rasa terbayar lunas ketika kami bertiga sampai puncak Gunung Merbabu, kami tiba tepat di puncak Gunung Merbabu Pukul 06:30 Wib, Keindahan Alam ciptaan yang Maha Kuasa tepat berada di depan mata kami, Gunung Merbabu dari ketinggian 3142 MDPL disini kami dapat melihat gagahnya Gunung Merapi yang berdiri tegak, indahnya Gunung Sindoro dapat terlihat jelas dari puncak Gunung Merbabu.

Pemandangan dari atas Puncak Gunung Merbabu terlihat berdiri Tegak Gunung Merapi yang sangat Indah

Dengan Rasa Syukur kepada Allah.Swt yang telah memberi kesempatan untuk melihat Indahnya Alam CiptaanNya, Buat Orangtua yang telah  mengijinkan perjalanan ini, dan teman saya Davin dan Kusnanto yang sudah bekerjasama untuk mencapai Puncak Gunung Merbabu saya ucapkan terimakasih.

Puncak Gunung Merbabu 3142 MDPL


Next kita Mendaki Gunung lagi dan Melihat Indahnya Alam Ciptaan Allah.Swt

1 comment:

  1. numpang share ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete

KOTA KU YANG SELALU DICAP NEGATIF

Lambang Kota Indramayu Saya Ingin membahas tentang Kota Indramayu yang punya jargon Remaja (Religius Maju Mandiri dan Sejahtera ) kota...