Halaman

Tuesday 15 January 2019

BERAT DI ONGKOS-Benyamin Sueb (Salah Satu lirik Yang Mengelitik Hati)

                                


Berat Di Ongkos -Benyamin Sueb


butir air mataku mengalir bagaikan air yang mengalir dari hilir
kumenangis sendirian didalam kamar karena yang lain sedang pergi kepasar
kuingin berteriak keras biar orang seluruh dunia pada mendengar
tapi sayang suaraku terbatas terdengar sampai kelurahan paling pol sekecamatan


engkau kejam engkau sadis kekasihku yang egoistis tapi manis seperti pala manis
kau putuskan tali cintaku yang tebal seperti tambang kapal
hatiku kini hancur luruh bagaikan cermin yang jatuh dari helikopter
tak mungkin bersemi lagi

kini tiada lagi cinta yang tinggal cuma celana kolor
hidup trasa hampa udara napasku sesak seperti menghirup asap tabunan
kan kubawa luka hatiku berlari marathon lewat jagorawi
smoga aku dapat melupakan wajahmu yang bulat seperti bangkuang bogor
o..ho...ho kekasih....o..ho...ho....ho...

kucoba mencari kekasih yang baru melalui pos jodoh di koran-koran
kiranya cintaku mendapat sambutan hangat dari seorang perempuan turunan pakistan
data-datanya lengkap umur 49, anak delapan, kontrakan rumah tinggal sebulan
aku pikir oke dah daripada mati gak ada kuburannya

kawan
ada apa?
ada berita untukmu..kekasihmu yang wajahnya seperti bangkuang bogor itu..
sekarang sudah kawin dengan orang kaya berumur 87.
rumahnya mewah bertingkat, bergaya seperti ratu.
kalo berjalan dikawal oleh seluruh pelayan dan babu-babu.
kawan...lantas bagaimana kelanjutan ceritamu?

Tiap hari aku repot ngerawatin anak-anaknya yang bejibun
Pagi kerja dikantor pulangnya mandiin anaknya yang kecil yang gede perawan dilarang
apalagi aku harus membeli tempat tidur tingkat sebanyak empat buah
karna tiap orang tidur berduaan
sedang aku tidur ditikar saja berdua istriku
o..ho...ho pegel smua....o..ho...ho....ho...

kirakira perkawinan berjalan empat bulan setengah lebih empat hari
aku ajak istriku jalan-jalan kepasar ikan beli ikan asin tiga ons
tiba-tiba dia lari menemui seorang laki-laki yang katanya suaminya yang lama
tinggal aku bengong sendirian seperti kambing congek dilapangan

kasian...kawan.. kenapa tidak cari yang lain saja
tidak...tidak...semua berat diongkos...    










Lirik di atas salah satu lagu Almarhum Hj.Benyamin Sueb Legend Betawi dan komedian Indonesia  yang mampu membuat hati tergelitik dan yang bisa membuat pendengar lagu nya tertawa terbahak-bahak dan senyum- senyum sendiri buat para lelaki yang merasa seperti sosok lelaki yang ada di lirik tersebut.

Sebenarnya lagu ini tidak hanya di nyanyikan sendiri oleh Almarhum Benyamin Sueb di lagu ini ada suaranya salah satu legend komedian Indonesia Almarhum Bapak Eddy Sudihardjo  atau yang biasa lebih kita kenal dengan sebutan Bapak Eddy Sud pendiri atau perintis Aneka Ria Safari salah satu acara paling Hit di TVRI kala itu.

Lagu ini menceritakan seseorang lelaki sedang bercerita dengan temannya, bisa dibilang lagu ini lagu curahan hati seseorang lelaki ke temannya namun di bungkus dengan kata-kata Puitis dibalut joke atau lelucon yang mampu memancing gelak tawa pendengarnya.

Menceritakan laki-laki yang bercerita tentang hidupnya yang di tinggal oleh kekasihnya. dan berharap cepat melupakan kekasihnya.

Akhirnya si lelaki tersebut mencoba mencari kekasih baru lewat biro jodoh dan lelaki tersebut pun mendapatkan jodoh lewat biro jodoh tersebut namun yang ia dapat adalah janda umur empat puluh sembilan tahun  anak delapan turunan Pakistan akhirnya menikah  lelaki tersebut sama si janda ini.

namun setelah menikah ternyata tidak membuat lelaki ini bahagia bayangin saja setiap hari di suruh merawat anak-anak nya pulang kerja langsung mandiin anak-anaknya, kecuali yang perawan ya...hehehe

Lanjut cerita sekitar perkawinan berjalan empat bulan setangah lebih empat hari si lelaki ini mengajak sang istri jalan-jalan ke pasar ikan beli ikan asin 3ons tiba-tiba si Istri berlari menemui lelaki lain yang katanya  suaminya yang lama..


Akhir cerita si teman yang mendengarkan curahan hati si lelaki tersebut memberi saran, kawan kenapa tidak cari yang lain saja, lelaki tersebut menjawab tidak-tidak kawan berat di ongkos..


Sadis juga ternyata parjalanan hidup laki-laki di lirik lagu Almarhum Hj.Benyamin Sueb yang berjudul Berat di Ongkos ini.. namun bukan sedih yang di dapat setelah mendangar lagu ini malah sebaliknya membuat  pendengarnya ketawa terbahak-bahak..


Keren dan mantap karya-karya Almarhum Hj.Benyamin Sueb tidak salah Almarhum di juluki Legendnya Betawi dan Legend Seniman Indonesia.

Semoga Amal dan Ibadah beliau di terima disisi-Nya dan di tempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin Yaa Rabbal' Aalamiin.

No comments:

Post a Comment